Friday, January 23, 2015

AKTUALISASI NATAL KOMUNITAS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA






Kamis, 15 Januari 2015
Mari kita aktualisasikan Natal dengan nilai kasih,kesetiaan,ketulusan dan keteladanan pada layanan masyarakat demi terwjudnya peningkatan mutu pendidikan. Inilah Sub Tema Natal Komunitas  Dinas Pendidikan Provinsi dki Jakarta tahun ini.
Dari perayaan kali ini sungguh luar biasa dar tahun – tahun sebelumnya sebab yang membawakan kotbah kali ini adalah Pelayan Tuhan yaitu Pastor yang di utus dari Keuskupan Agung Jakarta mengungkapkan tentang hubungan tehnologi pendidikan dengan hubungan keluarga umat kristiani dalam era saat ini.
Pengaruh dari semakin canggihnya dunia pendidikan saat ini khususnya dibidang telekomunikasi terhadap anak didik sudah semakin menjadi ke arah kebohongan dan pola hidup sibuk dengan urusan masing-masing. Mari kita lihat di dalam rumahtangga kita sendiri anak sibuk dengan HP atau Internet menggunakan Leptop atau di warnet Ibu atau bapaknya jg tidak ketinggalan semua sibuk dengan kepentingan diri sendiri. Dalam hal ini komunikasi dan pendidikan di rumahtangga sudah terabaikan, lalu bagaimana dengan gurunya di sekolah?
Dalam dunia pendidikan menyatakan bahwa pendidikan anak pertama dan yang utama di mulai dari rumah namun kalau demikian halnya apakah Tujuan pendidikan formal di sekolah tercapai? Mari kita sikapi situasi ini dalam rumahtangga kita masing-masing. Inilah Inti  dari khotbah yang di bawakan Pastor tersebut dalam Perayaan natal kali ini.
Lain lagi dengan uraian dari pendeta yang menceriterakan tentang kehidupan orang kota yang berlomba-lomba dan mengarahkan anak-anaknya mencapai tujuan yang diinginkan orangtua. Banyak orangtua khususnya umat kristiani mengusahakan anak-anaknya berlomba-lomba mengikutsertakan anak-anaknya les matematika,ipa, fisika dan yang tidak ketinggalan adalah les yang mengembaangkan bakat seni anak-anaknya dan di usahakan hingga sampai terkenal dan populer. Banyak yang berhasil? Ya.. Banyak, namun banyak juga yang gagal. Baik yang berhasil maupun yang gagal kadang orangtua jadi lupa pendidikan apa yang akan diberikan kepada anaknya. Mengapa demikian? Yang jelas tidak ada lembaga masyarakat yang menyediakan tempat dan waktu untuk mengadakan “Les Agama” ungkap beliau lalu tepuktangan semua peserta sangat menggema.
Hal tersebut juga harus diwaspadai oleh guru di sekolah sesuai dengan sub tema perayaan natal kali ini agar tujuan pendidikan tercapai ungkap pendeta sambil mengahiri khotbahnya.
Dalam Perayaan Aktualisasi Natal Komunitas Dinas Pendidikan DKI Jakarta kali ini direncanakan akan di hadiri oleh para Pejabat Tinggi DKI bersama Bpk Gubernur DKI dan Irjen Keuangan namun mengingat waktu yang tersedia sangat terbatas maka kali ini hanya dihadiri oleh Bpk Kadis Pendidikan DKI Jakarta Bapak Ari Budi Yang menggantikan Bapak Lasro Marbun yang naik jabatan menjadi Irjen Keuangan saat ini.
Dalam acara tersbut Bapak KadisPend DKI mengarahkan agara seluruh guru umat nasrani turut serta dalam mengaktualisasikan hikmah Natal ini dalam pekerjaannya dalam melaksanakan tugasnya.
Beliau juga menyampaikan sebagian dari pidato Bpk Mendiknas Anis Bawedan tentang:
 Program pertama Ditjen GTK itu adalah melakukan pendataan guru-guru yang belum pernah mengikuti program pelatihan atau peningkatan kompetensi. Beliau meyakini bahwa masih banyak guru yang puluhan tahun tidak pernah mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi.
“Semua guru itu nanti kita hitung jumlahnya. Lalu akan jadikan sasaran program peningkatan kompetensi,” Tutur beliau mengikuti penjelasan Bpk Mendiknas.
Untuk itu “Saya anjurkan dengan perayaan Natal ini mari kita aktualisasikan dan tingkatkan mutu diri sendiri dulu, yakin dan percaya kita akan mencapai tujuan pendidikan Nasional”
Dalam mengakhiri perayan tersebut Bpk Ari Budiman menyerahkan Bingkisan Natal kepada anak-anak panti asuhan sebagai ungkapan terimakasih kepada para panitia Natala dan pendiri panti asuhan yang peduli oranglai dan mengembangkannya hingga mencapai cita-cita para asuhannya.(esron lubis

No comments:

Post a Comment