Monday, January 26, 2015

JADWAL KEGIATANKU




27/01/2015
SDN PULOGEBANG 17 PAGI

KEGIATANKU SETIAP HARI

Kegiatan utama adalah merencanakan,membuat,melaksanakan,meniali,dan meninindak lanjuti  dan menganalisa KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
           ESRON LUBIS,SP.d GURU KLS VI A

JADWAL KBM



HARI SELASA,27/01/15


Agama Islam Jam,07.00-08.10 Oleh Guru Agama



Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPS•         Jam 08.10 – 09.30 KBM Bahasa Indonesia•            Jam 09.30 – 10.00 Istirahat•       Jam 10.00 – 11.10 KBM Matematika•  Jam  11.10 – 12.00 KBM IPS


KEGIATAN TAMBAHANJam. 12.00-15.00        Sholat Berjamaah,  Pembimbing Guru Agama Islam•        Menanamkan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Melatih Pembiasaan diri sholat 5 waktu terhadap siswaJam.12.00-12.30Mengimput data masuk siswa kls I ,  SIMDIK.INFO•        Menginput data siswa kls I dan membuat sprint laut data siswa


l.Raya Palad Rawa Kuning Rt.05 Rw. 02 Pulogebang

http://sdncb11pt.blogspot.com/

Friday, January 23, 2015

AKTUALISASI NATAL KOMUNITAS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA






Kamis, 15 Januari 2015
Mari kita aktualisasikan Natal dengan nilai kasih,kesetiaan,ketulusan dan keteladanan pada layanan masyarakat demi terwjudnya peningkatan mutu pendidikan. Inilah Sub Tema Natal Komunitas  Dinas Pendidikan Provinsi dki Jakarta tahun ini.
Dari perayaan kali ini sungguh luar biasa dar tahun – tahun sebelumnya sebab yang membawakan kotbah kali ini adalah Pelayan Tuhan yaitu Pastor yang di utus dari Keuskupan Agung Jakarta mengungkapkan tentang hubungan tehnologi pendidikan dengan hubungan keluarga umat kristiani dalam era saat ini.
Pengaruh dari semakin canggihnya dunia pendidikan saat ini khususnya dibidang telekomunikasi terhadap anak didik sudah semakin menjadi ke arah kebohongan dan pola hidup sibuk dengan urusan masing-masing. Mari kita lihat di dalam rumahtangga kita sendiri anak sibuk dengan HP atau Internet menggunakan Leptop atau di warnet Ibu atau bapaknya jg tidak ketinggalan semua sibuk dengan kepentingan diri sendiri. Dalam hal ini komunikasi dan pendidikan di rumahtangga sudah terabaikan, lalu bagaimana dengan gurunya di sekolah?
Dalam dunia pendidikan menyatakan bahwa pendidikan anak pertama dan yang utama di mulai dari rumah namun kalau demikian halnya apakah Tujuan pendidikan formal di sekolah tercapai? Mari kita sikapi situasi ini dalam rumahtangga kita masing-masing. Inilah Inti  dari khotbah yang di bawakan Pastor tersebut dalam Perayaan natal kali ini.
Lain lagi dengan uraian dari pendeta yang menceriterakan tentang kehidupan orang kota yang berlomba-lomba dan mengarahkan anak-anaknya mencapai tujuan yang diinginkan orangtua. Banyak orangtua khususnya umat kristiani mengusahakan anak-anaknya berlomba-lomba mengikutsertakan anak-anaknya les matematika,ipa, fisika dan yang tidak ketinggalan adalah les yang mengembaangkan bakat seni anak-anaknya dan di usahakan hingga sampai terkenal dan populer. Banyak yang berhasil? Ya.. Banyak, namun banyak juga yang gagal. Baik yang berhasil maupun yang gagal kadang orangtua jadi lupa pendidikan apa yang akan diberikan kepada anaknya. Mengapa demikian? Yang jelas tidak ada lembaga masyarakat yang menyediakan tempat dan waktu untuk mengadakan “Les Agama” ungkap beliau lalu tepuktangan semua peserta sangat menggema.
Hal tersebut juga harus diwaspadai oleh guru di sekolah sesuai dengan sub tema perayaan natal kali ini agar tujuan pendidikan tercapai ungkap pendeta sambil mengahiri khotbahnya.
Dalam Perayaan Aktualisasi Natal Komunitas Dinas Pendidikan DKI Jakarta kali ini direncanakan akan di hadiri oleh para Pejabat Tinggi DKI bersama Bpk Gubernur DKI dan Irjen Keuangan namun mengingat waktu yang tersedia sangat terbatas maka kali ini hanya dihadiri oleh Bpk Kadis Pendidikan DKI Jakarta Bapak Ari Budi Yang menggantikan Bapak Lasro Marbun yang naik jabatan menjadi Irjen Keuangan saat ini.
Dalam acara tersbut Bapak KadisPend DKI mengarahkan agara seluruh guru umat nasrani turut serta dalam mengaktualisasikan hikmah Natal ini dalam pekerjaannya dalam melaksanakan tugasnya.
Beliau juga menyampaikan sebagian dari pidato Bpk Mendiknas Anis Bawedan tentang:
 Program pertama Ditjen GTK itu adalah melakukan pendataan guru-guru yang belum pernah mengikuti program pelatihan atau peningkatan kompetensi. Beliau meyakini bahwa masih banyak guru yang puluhan tahun tidak pernah mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi.
“Semua guru itu nanti kita hitung jumlahnya. Lalu akan jadikan sasaran program peningkatan kompetensi,” Tutur beliau mengikuti penjelasan Bpk Mendiknas.
Untuk itu “Saya anjurkan dengan perayaan Natal ini mari kita aktualisasikan dan tingkatkan mutu diri sendiri dulu, yakin dan percaya kita akan mencapai tujuan pendidikan Nasional”
Dalam mengakhiri perayan tersebut Bpk Ari Budiman menyerahkan Bingkisan Natal kepada anak-anak panti asuhan sebagai ungkapan terimakasih kepada para panitia Natala dan pendiri panti asuhan yang peduli oranglai dan mengembangkannya hingga mencapai cita-cita para asuhannya.(esron lubis

Wednesday, January 21, 2015

KEPALA SEKOLAH SALAH PERSEPSI

KEPALA SEKOLAH SALAH PERSEPSI

Pada akhir tahun 2014 Program Kerja Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Bapak Lasro Marbun menerapkan mutasi sebagian kepala sekolah di ilayah Jakarta timur demi penyegaran terhadap sekolah-sekolah khususnya di Kecamatan Cakung.

Dalam melancarkan program tersebut sudah menjadi kewajiban Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta mengadakan pengarahan agar tujuan program tersebut tercapai demi memajukan dan melacarkan KBM di setiap sekolah. Tidak diragukan lagi banyak cara dan bentuk kegiatan yang di arahkan agar tercipta loyalitas seorang kepala sekolah terhadap tugas tambahan yang di embannya.

Salah satu yg disoroti penulis dari berbagai kegiatan pengarahan yang dilaksanakan oleh Kepala Dinas Pendidkan tersebut adalah bidang Tutup Buku  BOS/BOP akhir tahun 2014 khususnya bagi Kepala sekolah yang terkena mutasi tugas ke tempat yang baru.

Sebagian dari arahan Kepala Dinas Pendidikan tersbut yang penulis garisbawahi adalah          “ Kepala Sekolah harus membuat laporan SPJ Keuangan BOS/BOP harus di nolkan”
Kata membuat laporan keuangan BOS/BOP harus dinolkan inilah yang menjadi sebuah masalah di sekolah yang salah di artikan atau salah persepsi oleh Kepala Sekolah. Dalam hal ini penulis tidak menyebutka Oknumnya namun ada Kepala sekolah yang melakukan salah persepsi dalam bertindak mnyelesaikan laporan keungan tersebut.

Kesalahan persepsi itu adalah bahwa dana BOS/BOP yang telah diposkan sesuai dengan kegunaanya sesuai dengan nomor rekening BOS/BOP untuk menunjang pembiayaan Ujian Sekolah Mandrasah Berbasis Daerah ( USM BD) tiapa bulannya ditarik dari posnya yang di simpan di bendahara sekolah. Penarikan dana inilah yang menjadi masalah atau kendala di sekolah yang di tinggalkan.
Bila dihitung secara menyeluruh katakan saja satu sekolah siswa kelas VI nya satu kelas dengan jumlah siswa 40 orang sungguh menghabiskan dana besar juga sampai selesai pelakanaan program US dan USM BD di hitung mulai dari bulan Januari sampai Mei 2015. Lalu dana dari mana lagi kepala sekolah yang baru menjabat di sekolah tersebut untuk menanggulangi program tersebut? Mudah – mudahan kepala sekolah yang baru menjabat tersebut tidak stres.